Cari Blog Ini

Jumat, 05 Agustus 2011

Tips Photografi

20 Tips Fotografi

1.Tips Memotret Panning

Panning adalah memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak kabur. Jangan takut hanya karena ada kata ‘teknik’ diatas, berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:




 
 
  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8.  Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah!       

2.Tips Memotret Macro
 



Untuk memotret makro (jarak super dekat), aktifkan fitur Live View kamera digital anda agar lebih mudah memeriksa depht of field dan fokus.
3.Filter CPL
Filter CPL (polarisasi) sangat berguna untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di air dan kaca, dan
juga berfungsi memperbaiki warna langit. Pernahkah anda mengenakan kacamata hitam dengan polariser?
4.Tips Memotret Anak-Anak
Memotret anak-anak adalah sesuatu yang mengasyikkan. Ekspresi lucu dan alami serta polah yang menggemaskan merupakan daya tarik utama mereka. Namun membuat semua daya tarik tadi bisa terlihat di foto adalah tantangan tersendiri. Belajar Fotografi akan membagi 6 tips yang akan membantu anda mengabadikan ekspresi lucu dan polos mereka, silahkan dicoba:
Biarkan Mereka Beraksi Spontan Saat kita terlalu mengarahkan supaya anak-anak berpose pada gaya tertentu, mereka akan mulai kehilangan spontanitas dan kepercayaan diri. Jadi biarkan mereka bergaya dan berekspresi secara spontan. Cara paling ampuh adalah dengan mengajak mereka bermain cilukba, atau jika mereka terlalu besar untuk bermain cilukba, ajaklah mereka ngobrol. Tanyai nama, nama ibu/ayah-nya, tanyai sekolahnya dll, lalu biarkan percakapan mengalir… Lalu jepret..jepret!!


Sejajarkan Posisi Kamera Dengan Mata Mereka Jika anda menginginkan tubuh mereka tampak proporsional (kepala tidak lebih besar daripada bagian tubuh yang lain), jongkok-lah atau berbaringlah. Secara alami tubuh mereka jauh lebih pendek daripada kita, jadi kita harus rela jongkok atau berbaring. Kecuali jika anda menginginkan efek dan angle tertentu.

Manfaatkan Alat Bantu Tidak semua anak-anak suka bergaya dan berpose luwes, apalagi kalau tahu mereka sedang di foto. Jika anak tampak canggung, malu atau terlalu kaku manfaatkan alat bantu yang anda. Mainan adalah alat paling ampuh, jika mereka suka bermain boneka berilah boneka. Jika mereka suka bermain mobil-mobilan, berikan mobil-mobilan. Kalau mainan memang tidak tersedia, anda bisa memanfaatkan kursi, buku atau bahkan bolpen. Dengan begitu mereka akan sedikit melupakan kalau sedang jadi obyek foto dan mulai berekspresi spontan.

Tanyakan Cita-cita Mereka (atau tokoh kartun favoritnya) Anak-anak biasanya memiliki (atau didik untuk memiliki) cita-cita tertentu atau paling tidak memiliki tokoh kartun favorit. Insinyur, dokter, pemain bola, tentara, guru, ustadz atau naruto, superman, batman. Apa saja. Pakaikan kostum sesuai cita-cita atau tokoh favorit mereka dan fantasi mereka akan mulai melayang sehingga hilang semua kekakuan dan nervous. Ayo superman terbangnya gimana…. jepret!!

Jangan Paksa Mereka Tersenyum Paksa mereka bilang “cheeerssss …. ”, maka anda akan mendapatkan senyuman yang dipaksakan, bibir yang ditarik kaku. Pose yang bagus tidak harus selalu tersenyum dan ada beberapa anak yang memang serius dari sononya.

Gunakan Mode Continue/ Burst (atau Mode Scene: Sports) Karena anak-anak cenderung banyak bergerak, anda akan kewalahan kalau memaksakan kamera mencari fokus di mode Single. Gunakan mode continue/burst atau jika anda menggunakan settingan otomatis gunakan scene sports/children. Lebih jauh tentang mode operasi scene kamera.

Ada tambahan lain dari anda?


5.Megapiksel



 
Megapiksel bukanlah fitur terpenting dari sebuah kamera, ukuran sensorlah fitur yang paling penting.

6.Potrait

Untuk foto portait (wajah) di luar ruangan, usahakan ketika cuaca sedang mendung. Kalaupun tidak, carilah daerah yang redup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari membuat bayangan yang keras di wajah.

7.Low Light / Minim Cahaya
Ketika anda memotret di kondisi minim cahaya dan kesusahan menggunakan autofokus, gantilah dengan manual fokus. Fitur autofokus dikamera biasanya cukup lama mencari titik fokus di kondisi remang-remang.
Agar Foto Tetap Tajam di Situasi Minim Cahaya
Seringkali obyek menarik datang dalam situasi dimana kita harus memotret dalam kondisi minim cahaya dan kita tidak ingin (atau tidak bisa) menggunakan flash, padahal kita ingin menghasilkan foto yang tetap tajam. Obyek seperti view kota saat malam yang indah, konser musik di malam hari atau suasana pesta sayang dilewatkan begitu saja tanpa kamera beraksi. Berikut adalah tips untuk bisa tetap menghasilkan foto yang optimum:


  1. Tripod. Alat yang paling handal dan mudah adalah tripod.
  2. Jika tripod tidak tersedia, usahakan agar kamera tetap stabil dengan memanfaatkan lingkungan sekitar,  misalnya dengan menyandarkan badan ke tempok, menahanapas..dll
  3. Usahakan untuk menggunakan aperture sebesar mungkin, jika lensa anda memiliki batas aperture terbesar f/3.5, pakailah aperture f/3.5
  4. Jika dua trik diatas belum cukup, naikkan ISO kamera  hingga shutter speed kita mencapai minimal 1/60 (pada beberapa kamera generasi terbaru bisa menggunakan  setting ISO hingga diatas 1000 dan masih bisa menghasilkan foto yang rendah noise)
  5. Saat menggunakan tips ke-4, sebaiknya aktifkan fitur High ISO Noise Reduction di kamera untuk mengurangi noise, atau pilihan kelima berikut lebih baik (dan lebih mahal) yakni:
  6. Atau anda bisa melewati tips ke-5 dengan memakai software noise reduction untuk mengurangi noise pada tahap post production. Software semacam Noise Ninja, Imagenomic Noiseware atau Nik’s Dfine lumayan ampuh menjinakkan noise di hasil akhir foto kita.

8.Foto Siluet
Untuk foto siluet, pastikan anda matikan flash serta gunakan mode sunset (untuk kamera pocket), untuk SLR gunakan mode manual dan ukurlah eksposur di area terang di belakang obyek.

bagaimana cara memotret siluet


Siluet adalah foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya. Silahkan:

Matikan Flash

Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera anda

Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)

Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.


Carilah obyek yang bentuknya menarik

Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.

Carilah background yang tepat

Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.

Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)

Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya mengukur cahaya langit diatas helm. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….
Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret….

Jangan takut mencoba

Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun.

9.Buku Panduan
Download-lah buku manual versi pdf untuk kamera anda, sehingga anda mudah melakukan pencarian secara cepat untuk kata yang ingin anda ketahui dibanding harus membolak-balik halaman kertas.

10.Persiapan
Sebelum berangkat memotret, periksa kembali setting kamera anda, jangan sampai anda mneggunakan setting yang salah (memotret landscape dengan ISO 1000 misalnya). Menurut para fotografer pro, urutan pengecekan yang baik adalah berikut: cek White Balance – aktifkan fitur Highlight warning – cek settingan ISO – cek ukuran Resolusi foto anda.

11.Memory
Formatlah memory card hanya di kamera, jangan pernah memformat memory card dikomputer. Selain jauh lebih cepat dan mudah juga jauh lebih aman jika anda melakukannya di kamera.
Bawa Memory cadangan untuk mengantikan jika memory di kamera anda sudah penuh agar moment – moment yang bagus tidak terlewatkan dengan hal sekecil ini.

12.Format Foto ( Raw / JPG )
Jika anda memiliki kapasitas hard disk berlebih di komputer serta suka melakukan foto editing, gunakan format RAW saat memotret, jika tidak cukup gunakan JPG.
RAW vs JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?
Pengguna kamera digital SLR atau Saku tingkat lanjut (prosumer) sering dihantui pernyataan mendasar sebelum memulai pemotretan: format file apakah yang akan saya pilih, JPEG/JPG ataukah RAW?
Artikel ini akan membahas secara singkat dan mudah (dijamin tidak ada persamaan matematika dan fisika) beda diantara keduanya. 
 

Pada dasarnya kebanyakan kamera bekerja dengan cara seperti ini: Saat kita memencet tombol shutter, kamera akan merekam data mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasar data ini, software di dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter, misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam, setting white balance mana yang sesuai, berapa level eksposur yang dipakai, seberapa besar saturasi warna-nya dan seberapa besar beda kontrasnya dll. Hasil pengolahan data oleh software di dalam kamera ini selanjutnya dikirim ke memory card dalam bentuk file JPEG.

Sudah paham bedanya kan?
Ya, RAW adalah data mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah data matang yang sudah diolah oleh software kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih format RAW, berarti kita memerintahkan kamera untuk langsung mengirim data mentah dari sensor ke memory card. Dan kalau kita memilih format JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses data dari sensor terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.
Kenapa harus ada format RAW?
Bagi sebagian besar penggemar fotografi, hasil olahan kamera seringkali sudah cukup bagus. Namun bagi kalangan profesional dan hobiis serius, mereka tidak rela kamera mengotak-atik foto yang mereka jepret. Format RAW membuat kita bisa mengubah-ubah parameter pemotretan sesuka kita. Dengan bantuan software pengolah RAW (photoshop, lightroom, GIMP, ACDSee dll), kita bisa mengubah nilai eksposur, white balance, saturasi sampai kontras  untuk kemudian menyimpannya dalam format yang lain: JPG atau TIFF.
Keuntungan memakai RAW?
  • Kita bisa mengotak – atik file mentah menjadi foto matang sesuai keinginan kita.
  • Opsi pengolahan foto menjadi jauh lebih banyak sehingga mereka yang berjiwa super kreatif lebih terpuaskan
  • Informasi yang tersimpan lebih banyak  (jika anda memilih JPEG, kamera akan menghilangkan sebagian kecil data untuk memperkecil ukuran file dan mempercepat  proses pengolahan)
  • Kualitas foto secara keseluruhan lebih baik, ini berkaitan dengan adanya kompresi jika memakai JPEG
Kerugian memakai RAW?
  • Memakan kapasitas hardisk dan memory card. Karena tidak ada proses kompresi, maka ukuran file RAW jauh lebih besar dibanding JPEG (sekitar 3 sampai 4 kali lebih besar)
  • Memakan waktu lebih banyak. Baik selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera terutama dalam mode burst) maupun selama pengolahan di komputer (karena ukuran file-nya).
Jadi Format Apa Yang Sebaiknya Dipilih?
  • Jika anda punya hardisk diatas 500GB, memory card minimal 4GB dan sedang memotret moment (atau orang atau tempat) yang istimewa, pilihlah mode RAW
  • Jika anda sedang memotret hal “biasa” atau butuh memotret berondongan (burst), atau hanya memiliki kapasitas hardisk dan memory card pas-pasan, pilihlah mode JPEG.
  • Atau ambil jalan tengah jika anda punya kapasitas hardisk dan memory card yang berlebih: pilih mode RAW + JPEG (kamera akan menyimpan 2 format sekaligus)
Catatan:
  1. Format file JPEG juga mengijinkan pengolahan foto yang lumayan banyak, hanya hasil dan cakupannya tidak seluas dan sebaik RAW.
  2. Tersedia juga format TIFF, namun sebaiknya tidak perlu dipakai karena ukuran file-nya yang segede gajah.


13.Landscape
 
Jika anda benar-benar menyukai fotografi landscape, fotolah di jam-jam berikut: dari jam 5 sampai jam 8 pagi, serta dari jam 4 sampai jam 7 sore.


14.Sudut / Angel
Ketika memotret, lihatlah area paling terang yang masuk ke viewfinder anda. Kalau terangnya terlalu mencolok dibanding area lain, gantilah sudut pemotretan.

15.Memotret HDR
Untuk memotret HDR, gunakan mode auto bracket. Satu lagi: untuk foto HDR landscape yang dahsyat, tunggulah sampai muncul mendung sedikit, lalu mulailah memotret.
Langkah Mudah Menyiapkan Foto HDR
Foto HDR (High Dynamic Range) adalah foto yang diperoleh dengan mengkombinasikan beberapa foto dengan tone yang bervariasi sehingga menghasilkan satu foto yang meiliki rentang tonal melebihi kemampuan asli kamera.  Sebelum bisa diolah, kita harus membuat beberapa foto mentah yang memiliki eksposur yang berbeda, jumlah foto yang diperlukan adalah antara tiga sampai lima buah. Berikut adalah langkah praktisnya:

1. Karena kita akan mengggabungkan beberapa foto sekaligus, gunakan tripod supaya hasilnya tajam dan tidak berbayang
2. Set kamera di mode aperture priority (A atau Av), dengan mode ini kita memilih aperture dan kamera-lah yang menentukan shutter speed
3. Set fokus pada posisi manual focusing. Cobalah beberapa jepret untuk menentukan fokus di mode autofocus, setelah kita tentukan fokusnya, gantilah focusing ke mode manual
4. Set automatic bracketing pada kamera untuk menghasilkan 3 sampai 5  buah foto dengan shutter speed bervariasi (Nikon & canon, untuk kamera lain silahkan lihat manual):
Nikon SLR:
1.      Pencet tombol Fn (posisinya di muka bagian bawah)
2.      Putar command dial belakang kamera sampai kita melihat tanda bracketing di LCD atas
3.      Pilih lima bracketing (atau 3 atau 4, sesuai selera)
4.      Ganti posisi release mode pada continous high speed
Canon SLR:
1.      Pencet dan tahan tombol Mode dan AF.Drive untuk mengaktifkan bracketing
2.      Set 5 di menu Custom Functions (atau 3 atau 4, sesuai selera)
3.      Set kamera di mode burst
5. Mulailah mengambil eksposur
6. Untuk pengolahannya kita bisa meng gunakan software khusus untuk HDR seperti Photomatix Pro – (gratis untuk versi demo)  atau melakukannya di Photoshop.

16.Membeli Kamera / Lensa



Jika anda membeli lensa atau kamera bekas, pastikan anda melakukan transaksi dengan bertemu penjualnya secara langsung. Anda harus menguji barangnya, memegang dan mencobanya




17. ISO
Sepanjang memungkinkan, gunakan settingan ISO serendah mungkin. Meskipun noise reduction bisa mengurangi noise yang dihasilkan oleh ISO yang tinggi, namun akan mengurangi detail foto secara keseluruhan.

Memahami Konsep ISO

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya mengeset ISO saya di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?
Secara garis besar, saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 ( dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av) , kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik. Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi:1/500 detik. Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh , kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1stop.
Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture anda.

18. Hitam Putih
Kalau warna membuat foto anda terlalu “sibuk” dan ramai, ubahlah foto anda menjadi foto hitam putih
19. Menghasilkan BW Bagus
Untuk menghasilkan foto hitam putih yang bagus, perhatikan kontras dalam foto anda. Semakin banyak kontras (area gelap dan terang yang beragam), semakin bagus foto hitam putih anda.
Foto Hitam Putih

adalah salah satu jenis foto yang tak lekang oleh waktu. Tanpa adanya elemen warna yang mengganggu, kadang foto hitam putih justru lebih kuat membekas di benak yang melihatnya. Orang sering bilang lebih dramatis dan elegan (itulah kenapa fotografer wedding selalu menyertakan beberapa foto hitam putih dalam album yang diserahkan ke klien). Berikut adalah tips memotret foto hitam putih yang mungkin berguna bagi anda
1.Potretlah dalam mode warna – Kamera digital menghasilkan rentang tone yang lebih lebar dalam mode warna karena dalam mode ini sensor mengambil data dari 3 channel – Red, Green dan Blue atau RGB. Untuk itulah, foto hitam yang dihasilkan dari pengolahan foto warna menggunakan photo editor di komputer akan cenderung lebih baik kualitasya


2.Setting ISO serendah mungkin – Noise (bintik-bintik kecil putih yang muncul di foto anda) akan tampak lebih menonjol dalam foto hitam putih dibanding dalam foto warna. Gunakan ISO serendah mungkin supaya pada saat foto di proses nantinya, noise bisa diminimalkan. 

3.Mendung adalah saat terbaik – Adanya mendung akan membuat kontras lebih rendah, dan ini adalah saat terbaik untuk membuat foto hitam – putih. Anda tidak akan terlalu perduli warna langit yang abu – abu, toh dalam foto hitam putih tidak akan terlaluterlihat.

4.Eksploitasi tekstur, pola dan garis – Dalam foto hitam putih, tekstur – pola dan garis akan lebih terlihat menonjol dan semakin menarik. Untuk itu eksploitasi-lah jika anda menemukan adanya komponen tersebut.




5.Sidelighting adalah cahaya terbaik – Ketika memotret di luar ruangan untuk foto hitam putih anda, tonjolkan bentuk secara maksimal dengan mengandalkan pencahayaan samping (sidelighting), sehingga jatuh bayangan jadi sangat menarik. Sidelighting terjadi saat anda memotret di pagi atau sore hari.

20. Menjadi Professional
Bawalah kamera kemanapun anda pergi, cara paling cepat meningkatkan kemampuan fotografi anda adalah dengan memperbanyak jam terbang, tidak ada yang lebih baik.

 

Selasa, 02 Agustus 2011

Dasar Photography

MENGGUNAKAN KAMERA DSLR




NIKON D90


Sekarang ini banyak sekali bertebaran kamera DSLR,banyak sekali penghobi fotografi yang baru belajar teknik fotografi,sama sih aq juga masih belajar,jadi kumpulin dari berbagai macam source yang ada,pengen share aj yang  aku taudi tambah info tambahan dari berbagai  media.sekalian belajr bareng.
Buat yang baru masuk dunia fotografi mungkin masih bingung dan awam dalam fotografi, berikut saya mau mencoba untuk menjelaskan dan memberi tutorial sederhana tentang dasar pemahaman kamera dan teknik dasar fotografi.
Mengenal fotografi dan kamera.
Fotograafi
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.
Kamera SLR
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.
Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).
Shutter Speed
Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan
Aperture
Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst…
Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).
Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat


Mode pada kamera DSLR
mode kameraSetiap kamera punya istilah masing – masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja.
Pada kamera Nikon D90 terdapat 11 mode pemotretan (kebetulan punya sendiri)

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.
A= Aperture Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.
S= Shutter Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.
P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.
Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.
Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.
Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.
Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.
Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.
Night Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.
Night Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.[/spoiler]
Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:
Kalau ini saya sendiri kurang tau,saya copast dr berbagai sumber


A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.
M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.
Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.
Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.
P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.
Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.
Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.
Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.
Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.
Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.
Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.
No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya
Pengaturan cahaya
Exposure
Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu.
Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah – ( menjadi under exposure )
Setelah mengetahui sekilas tentang dasar fotografi, sekarang mari belajar teknik dasar fotografi.

1. Depth of Field a.k.a. DOF
Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.
Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:

Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada background:

Contoh berikut menunjukan foto DOF panjang / dalam, dengan fokus pada foreground dan background.

Berikut contoh perbandingan hasil foto pada panjang fokal lensa dan diafragma yang berbeda:

2. Freeze
Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.
Berikut contoh foto freeze:

Pertanyaan yang sering dilontarkan:
frequently asked question
1. Mengapa foto yang dihasilkan gelap?
Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat.
2. Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek
3. Movement
Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.
Berikut contoh foto movement:

Pertanyaan yang sering dilontarkan:
frequently asked question
1. Mengapa foto menjadi putih dan gambar tidak jelas?
Jawab: Cahaya pada saat pengambilan foto surplus, sehingga menjadi over exposure. Untuk mensiasatinya, perkecil bukaan lensa dengan menaikan aperture.
2. Mengapa foto menjadi buram semua?
Jawab: Karena kamera mengalami pergerakan pada saat shutter terbuka, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi blur. Untuk menghindari hasil yang blur, gunakan tripod atau letakan kamera pada tempat yang statis dan stabil.[/spoiler][/spoiler]
4. Panning
Panning Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.
Contoh foto panning:

Cara foto panning:
Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.
Pertanyaan yang sering dilontarkan:
frequently asked question
1. Mengapa foto buram semua?
Jawab: Bisa jadi karena gerakan kamera tidak sesuai dengan gerakan objek. Cobalah percepat shutter speed dan coba untuk mengikuti gerakan objek seketat mungkin.
2. Mengapa foto fokus semua?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed terlalu cepat dan atau kamera kurang digerakan pada saat pemotretan
5. Bulb
Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.
Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari:

Shutter Speed dan Diafragma Kamera



Memahami Shutter speed dan Diafragma merupakan skill dasar dalam fotografi, menurut saya si fondasi utama dalam pemahaman fotografi...
3290-aperturelarge
Gambar tersebut merupakan penampakan dari lensa (baik kamera profesional maupun kamera compact, pada prinsipnya sama saja). Terlihat ada bagian yang yang berbetuk segi enam, itulah diafragma.. diafragma tersebut dapat meutup dan membuka kembali, pada saat dibuka (shutter dipencet) maka cahaya dari luar akan masuk ke kamera dan akan direkam dengan sensor, untuk selanjutnya diolah dan disimpan dalam memori kamera.

Diafragma inilah yang sangat berperan dalam menentukan hasil gambar kita.. ada dua hal penting yang dapat datur dalam diafragma ini, yaitu (i) lama diafragma dalam posisi terbuka, untuk kemudian menutup kembali dan (ii) lebarnya diafragma ini membuka. Lama diafragma membuka kita kenal dengan shutter speed, diukur dalam detik misal 1/200 detik, 1/500 detik dsb. Sedangkan lebar bukaan diafragma dikur dengan f/number, seperti gambar dibawah ini.

apertureartht0
Terlihat diafragma dengan bukaan f/1.4 lebih lebar dengan bukaan f/11..

Shutter sped dan diafragma ini selalu berinteraksi dalam menghasikan foto..

Berikut adalah beberap contoh foto yang sudah saya siapkan..
diafragma
Dengan asumsi semua foto diambil dalam kondisi cahaya yang sama.. mari kita simak kinerja kamera kita, Gambar 1 dengan bukaan diafragma f/1,8 (bukaan lebar) terekam dalam 1/15 detik, sedangkan pada gambar 4 dengan bukaan diafragma f/11 (bukaan kecil) terekam dalam 2,5 detik...

Gambar 1 lebih cepat direkam (1/15 detik) dibanding dengan gambar 4 (2,5 detik) kenapa?.. tentu dong, karena dengan diafragma yang terbuka lebar maka cahaya yang masuk ke kemera akan lebih banyak.. sehingga diperlukan waktu yang tidak terlalu lama untuk merekam gambar tersebut.. sedangkan pada gambar 4 yang menggunakan f/11 dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 2,5 detik.. karena bukaan diafragmanya sangat kecil sehingga butuh waktu yang lebih lama untuk merekam objek.. gimana?? udah ga bingung lagi kan?

Apa sih akibatnya kalo kita merekamdengan shutter speed yang lama (speerti gambar 4), dalam waktu 2,5 detik tersebut kamera akan merekam seluruh gerakan objek.. apabila pada saat 2,5 detik tersebut terdapat gerakan pada objek maupun goyangan pada kamera, maka akan terjadilah foto yang blur... jadi udah tahu kan caranya mengatasi hasil yang blur pada foto.. gunakan diafragma terbesar, dan usahakan objek yang kamu rekam dalam kondisi cahaya yang cukup.. lihatlah terlebih dahulu pada monitor berapa kecepatan merekam objek.. apabila tergolong slow katakanlah 1 detik.. maka jangan ragu untuk menggunakan tripod..

Mari kita lanjut lagi lebih dalam.. pada gambar 1,2,3 dan 4 tersebut adakah perbedaannya?? ayo siapa bisa tebak?? hehehee.. perhatikan kereta api yang diletakkan pada belakang objek utama.. pada gambar 1 terlihat blur sedangkan pada gambar 4 sama-sama tajam dengan objek utama.. inilah rahasia penggunaan diafragma yang lain... pada bukaan yang lebar, objek yang dibelakang (background) akan dianggap tidak fokus (bokeh). Sering melihatkan foto2 portrait dengan latar belakang yang seperti ini, dan terlihat sangat artistik.. inilah triknya.. sebaliknya bila kita memotret pemandangan alam (lanscape) kita cenderung menggunakan diafragma dengan bukaan kecil misal 1/11 agar seluruh objek tampak tajam...

Wajah Mulus

Tutorial Photoshop ini Pertama tama pastinya buka gambar yang akan diedit. klo saya pke gambar ini . tapi jujur ya , saya nggak tau lho ini wajahnya siapa . ngambil aja dari internet . hhe ..


Trus jangan lupa di duplikat layer ..

Klo udah di blur ya . pke GAUSIAN BLUR , radiusnya tinggiin sampe jerawat yang nongol nggk kelihatan lagi .
Kira – kira kaya gini nii ..

(Radius 11.0)

Kalo udah di blur dari pada History di klik 'CREATE NEW SNAPSHOOT'


Udah kan ? ok setelah itu kita undo atau ‘CTRL+Z’ trus taruh sourch nya di snapshoot yang baru aja kita buat tadi ..

Udah ? kalo gitu Nah sekarang pke tools yang bakalan qita pake adalah ‘HISTORY BRUSH TOOL’
Trus ganti modenya yang ada diatas dengan ‘DARKEN’

Kalau sudah , sapukan brushnya ke wajah sampe rata , tapi inget ya ! jangan sampe kena mata , lubang hidung , dan mulut . trus jangan sampe detail wajahnya menghilang . ok !

Trus kalo udah , ganti modenya dengan ‘LIGHTEN’

Sama , sapuin juga ke wajah kaya yang tadi , terus liat gimana hasilnya
intinya Main Darken dan Lighten
Jadi deh .. sebagai pembanding sebelum dan sesudah diedit...

Gimana ? gampang kan ..
Selamat mencoba ..^_^

Cara Cepat Menyeleksi

Menyeleksi gambar atau object dalam foto dan membuang backgroundnya merupakan pekerjaan yang gampang - gampang susah. Banyak sekali pilihan yang ditawarkan tergantung komplek tidaknya background dengan object seleksi mulai dari Seleksi dengan Color Range , Menyeleksi dengan Pen Tool , Teknik Seleksi CHANNELS dan PATHS dan masih banyak lagi teknik seleksi yang lainnya.Tutorial Photoshop kali ini kita akan membahas teknik yang lain yaitu dengan menggunakan Plugin dari OnOne yang bernama Mask Pro versi 4.1

Tutorialnya:
1. Pertama - tama anda harus menginstal Plugins Mask Pro ke dalam Komputer anda, anda bisa mencari plugin bernama Plugin Mask Pro ini dengan bantuan Paman Google


2. Jika Photoshop anda sudah terinstal Plugins Mask Pro maka akan akan ada tambahan menu yaitu OnOne Mask Pro


3. Buka Gambar yg ingin kita seleksi dan hilangkan backgroundnya
disini saya menggunakan contoh gambar model anak meniup gelembung yang saya dapatkan lewat paman Google
image ilmugrafis.com
Sebelum menggunakan mask pro, ubah background layer menjadi normal layer karena mask pro tidak bisa bekerja di background layer, caranya pada menu utama klik
Layer >> New >> Layer From Background....

Setelah itu klik OnOne >> Mask Pro 4.1 Select >> Mask Pro 4.1...
image ilmugrafis.com
Setelah itu anda akan mendapatkan jendela khusus Mask Pro dengan Tool Bar khususnya
image ilmugrafis.com
akan ada 2 jendela di kanan, yaitu Keep dan Drop
Keep adalah berisi kumpulan warna yang ingin dipertahankan dalam proses seleksi nantinya
Drop adalah berisi kumpulan warna yang ingin dibuang dalam proses seleksi nantinya

4. Pada Tool Box mask pro klik Keep Eyedropper Tool atau tekan tombol I pada keyboard dan mulai koleksi warna - warna yang dipertahankan
image ilmugrafis.com

kemudian kumpulkan koleksi warna yang ingin dibuang dengan Drop Eyedropper Tool (O)
image ilmugrafis.com
Setelah itu Brush dengan image ilmugrafis.com Magic Brush Tool yang ada di Tool Box Mask Pro dan pilih mode merah
Mudah bukan karena tinggal klik kiri area yang akan dihilangkan (background) foto tersebut


5. Jika terjadi kesalahan penghapusan background maka untuk mengembalikannya tinggal menggunakan Brush Tool (B) dan ubah mode ke hijau
image ilmugrafis.com
dengan mode hijau sapukan brush pada rambut / daerah yg rusak untuk memperbaiki

Tips: gunakan tombol [ dan ] untuk memperbesar dan memperkecil ukuran area diameter brush
Seleksi sedikit demi sedikit, untuk area yg tidak ada object / perlu menghapus seluruhnya wilayahnya, maka gunakan Brush Tool (B) dan ubah mode ke Merah yang artinya menghapus


6. Gunakan / klik Chisel Tool (C) dan ubah ke mode Merah untuk proses finishing
image ilmugrafis.com
Fungsi Chisel Tool ini untuk menghilangkan warna - warna transparan dan mempertajam hasil seleksi
Tekan F6 untuk mengeluarkan Tool Option
Brush Edge dan Brush Size untuk memperbesar ukuran brush dimensi dalam brush,
Shave Amount untuk memberikan batasan tegas di tepi object
Gosokkan Chisel Tool ke tepi / batasan object seleksi
dengan Tool Option anda bisa mengatur kekuatan Chisel Tool dan anda akan mendapat seleksi terbaik hingga sehelai rambut akan ikut dalam seleksi anda (tidak hilang)
Setelah berhasil menyeleksi anda bisa menambahkan background apapun ke gambar anda, setelah selesai klik Apply
Hasilnya:
image ilmugrafis.com